Selasa, 09 Maret 2010

Investasi Emas Batangan

Logam mulia atau Emas dengan kemurnian 99,99% adalah salah satu logam berharga dan langka, yang keberadaannya dapat diterima oleh kalangan umum. Sifatnya yang mudah dibentuk, membuat emas sering dipakai dalam pembuatan perhiasan. Emas juga merupakan alat investasi yang aman & menguntungkan. Dalam situasi yang tidak menentu, banyak orang yang beralih ke emas karena emas mempunyai nilai yang lebih stabil dan dianggap sebagai "mata uang" tanpa batasan asset, aman dan dapat diuangkan setiap saat dibutuhkan. Pergerakan nilai tukar US Dollar yang searah dengan emas, membuat investor emas mendapatkan keuntungan ganda bila harga emas naik. Tanpa diragukan lagi, emas terbukti sebagai investasi yang terbaik di saat yang terburuk.

Investasi emas dalam bentuk batangan (Gold Bar) jauh lebih menguntungkan jika di bandingkan investasi emas dalam bentuk perhiasan.

Emas batangan (Gold Bar) sangat baik bila dijadikan sebagai alternatif investasi, baik itu untuk tujuan investasi jangka menengah maupun investasi jangka panjang. Selain itu kelebihan investasi emas batangan (Gold Bar) adalah tidak membutuhkan ongkos biaya pembuatan yang tinggi / jasa pembuatan jika di bandingkan dengan emas dalam bentuk perhiasan. Bila anda memutuskan untuk melakukan investasi, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan (Gold Bar) sebagai salah satu pilihan anda berinvestasi.

Dalam kurun waktu antara tahun 2004 sampai dengan akhir tahun 2007 harga emas telah mengalami kenaikan sampai dengan total peningkatan sebesar 128,13 %. Sedangkan tingkat kenaikan dari investasi emas di lihat mulai tahun 2004 sampai dengan harga tertinggi tahun 2008 sebesar 178,29 %. Dalam kurun waktu 4 tahun kenaikan investasi emas telah mencapai nilai sebanyak 178,29 %. Untuk penjelasan investasi emas, klik disini ..!

Tren Kenaikan Emas Sebagai Investasi Yang Masih Menjanjikan

Harga emas pernah melonjak di atas US $ 1.000 per troy ounce tahun lalu. Meski awal tahun ini harga masih cenderung stagnan, investasi logam mulia ini dinilai masih sangat menjanjikan. Tren kenaikan harga emas per tahun minimum 20% menjadi acuan pilihan investasi terbaik di saat fluktuasi dollar tak stabil.

Selama tiga tahun terakhir, harga emas cenderung naik. Pada tahun 2007 harga emas Rp. 184 ribu per gram, kemudian tahun 2008 naik menjadi Rp. 269 ribu per gram, sedangkan januari 2009 kemarin sebesar Rp. 311 ribu per gram.

Berdasarkan data PT. ANTAM tbk, kenaikan harga emas pada tahun 2000 hingga januari 2009 meningkat Rp. 244 ribu per gram atau sebesar 364,17%. Dengan nilai hasil keuntungan yang sangat fantastis inilah menjadikan investasi emas menjadi pilihan paling aman di tengah kondisi perekonomian dunia yang naik turun. Klik disini ...! untuk informasi investasi emas lebih lanjut.

Kenapa Harus Emas ?

Ada banyak sekali alasan yg mendasari kenapa harus berinvestasi di logam mulia terutama emas. Di bawah ini kami akan sedikit memberikan ulasan dan data. Kenapa harus emas ?

Fakta Emas

Penambangan Emas dan Permintaan Pasar:
1. Produksi Tambang Emas Dunia Tahunan : +/- 2,400 Metric Tons (sekarang cenderung terus turun tingkat produksinya)
2. Permintaan Emas dunia tahunan : +/- 3,700 Tons

Produksi Emas dan nilai Cadangan :
1. Jumlah Total emas yg pernah di produksi : 150,200 Metric Tons (perkiraan sampai tahun 2005)
2. Total cadangan emas yg tersisa (bukan dari penambangan baru) : 94,800 Metric Tons (perkiraan sampai tahun 2005)
3. Total volume total emas yg pernah di produksi : 412.09 Cubic Meters (4,435.7 Cubic Feet)

Cadangan Emas untuk keperluan moneter:
1. Cadangan Bank Dunia tahun 2001 : (*) 32,988 Tons ($567.8 Billion at 12/05 Prices)
2. Cadangan Emas USA tahun 2001 : (*) 8,149 Tons ($140.3 Billion at 12/05 Prices)

*) diperkirakan 15.000 ton dari cadangan emas itu sekarang berbentuk "Paper gold" yg dipinjamkan oleh Bullion Banks kepada Bank Sentral.

Gold Fundamentals

Penambangan Emas dan Cadangan Emas Dunia

Pada grafik di bawah ini terlihat sangat jelas sekali perbedaan antara tingkat produksi tambang emas yang semakin kama semakin melonjak kapastitas produksi nya, dibanding kan perkiraan cadangan emas dunia (yang belum di tambang) yang semakin lama semakin menurun.

Permintaan dunia akan emas saat ini sebesar kurang lebih 3.600 ton, jika permintaan ini terus menerus terjadi bisa di pastikan emas akan benar - benar menjadi barang yang langka dalam kurun waktu 25 tahun yang akan datang.

world  gold

- 84 % cadangan emas dunia telah di tambang oleh manusia sejak tahun 1900
- 60 % dari total emas yg pernah di produksi di hasilkan sejak tahun 1950 dan semakin lama semakin meningkat jumlah produksinya seiring berkembangnya teknologi. Waaahh...menjanjikan juga investasi emas ini. Ingin tau lebih jauh lagi...klik disini...!

Emas Sebagai Pilihan Berinvestasi

Sejarah Emas sebagai Portofolio Investasi
Fungsi emas dahulu kala di gunakan sebagai bentuk uang, setidaknya hal ini terjadi sejak era 500 SM (Sebelum Masehi) sampai dengan era Breton Woods System tahun 1971. Selama periode itu emas banyak di pakai baik itu oleh individu dan negara sebagai persediaan nilai atas asset. Sejak Bretton woods System berakhir tahun 1971 emas telah berubah dari fungsi utama yg biasa di pakai dahulu sebagai bentuk mata uang. Sampai saat ini emas masih tetap menjadi pilihan favorit sebagai tempat "berlindung" untuk asset yang cukup aman pada masa - masa krisis.

Emas sebagai Asset Kekayaan
Emas dan beberapa logam mulia lainnya adalah asset kekayaan yang nyata dan mudah sekali di cairkan (di perjual belikan) tidak seperti aset dalam bentuk Properti, walaupun sama - sama asset yang nyata akan tetapi asset dalam bentuk properti sangat susah sekali di perjual belikan. di satu sisi ada asset kekayaan dalam bentuk saham ataupun obligasi yg sangat mudah di perjual belikan akan tetapi asset ini tidaklah se-nyata asset kekayaan dalam bentuk emas baik itu emas batangan (Gold Bars) ataupun emas koin (Gold Coins). Karena tinggi density (berat jenis) & nilai per satuan masaa emas, tidaklah mengherankan jika peyimpanan & pengangkutan emas sangat lah mudah, selain itu emas juga tidak mudah rusak karena faktor alam seperti korosi dan lain lain. Pada saat ini terdapat beberapa logam yg memiliki satuan berat jenis yg jauh lebih padat ketimbang, dengan nilai yg lebih murah, seperti silver, tembaga, baja dll. Beberapa kalangan berpendapat emas layak mendapat "tempat" yang istimewa atas pertimbangan nilai kebudayaan dan fungsi sebagai bentuk uang, sedangkan kalangan yang lain menganggap emas tidak lebih hanya sekedar komoditi seperti tembaga, timah, dll.

Tujuan Membeli emas
Beberapa investor cenderung untuk membeli emas tapi tidak pernah mau menyimpan emas tsb dalam bentuk fisik, melainkan cukup dengan jalan di simpan di bank atau bisa juga hanya berbentuk sertifikat kepemilikan . Motivasi yang sama juga di lakukan oleh mereka yg cenderung merasa lebih aman untuk memegang emas fisik ketimbang dalam bentuk yg lain.

strategi pengalokasian aset dalam bentuk emas yg biasa di pakai oleh para fund manager saat ini sudah sangat jarang sekali di lakukan, mungkin para fund manager tetap mengalokasikan beberapa aset mereka ke dalam bentuk emas dengan tujuan yg tidak lain hanyalah sebagai alat lindung nilai (atau bisa juga hanya sebagai asuransi) jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, yang mengakibatkan penurunan nilai atas investasi mereka.

Kadang kala emas dianggap sebagai mata uang ke lima di dunia selain mata uang utama dunia lainnya seperti US Dollar, Japanese Yen, Pound Sterling, Euro. Karena faktor psikologis inilah akhirnya keluar analogi bahwa emas bisa juga sebagai spekulasi mata uang, sebagai ilustrasi misalkan ada seorang investor menilai bahwa USD dalam waktu dekat akan cenderung tertekan terhadap mata uang kuat dunia lainnya, maka investor yg memiliki ketergantungan akan USD yang sangat tinggi (baik itu personal maupun corporate) akan cenderung melakukan converting asset nya dari USD ke mata uang kuat lainnya atau bisa juga ke dalam bentuk emas, dan akan melepas emas yang mereka jika merasa keuntungan (capital gain) sudah di dapat, selain itu ada juga tipikal investor atau spekulator yg cenderung hanya memprediksi harga emas dalam periode waktu tertentu, melihat arah trend pasar dan melakukan pembelian jika merasa bahwa harga emas dalam kurun waktu yg telah di prediksikan akan cenderung terus naik.

Selama berabad-abad emas tetap di percaya sebagai alat yg ampuh untuk menyimpan kekayaan. beberapa orang mempercayai bahwa dengan membeli emas mereka dapat mempertahankan nilai kekayaan yang mereka miliki dalam jangka waktu panjang dan melindungi kekayaan dari kemungkinan adanya penyusutan nilai yang di sebabkan oleh inflasi. Para individu ini percaya bahwa peristiwa tertentu seperti perang, krisis ekonomi dll, dapat menjadi pengaruh yg buruk terhadap investasi mereka baik itu jangka pendek sampai jangka panjang. Penasaran dengan investasi emas ...? Klik disini deh ...!

Mengapa Emas Layak Sebagai Pelindung Nilai

Aman.
Mungkin ini kalimat yang selalu di pegang dan di taati oleh para investor, baik itu investor kelas besar atau investor pemula. Banyak orang yg mengatakan tidak ada instrument investasi yang dapat melindungi nilai investasi anda sebaik emas. Mungkin bagi anda yg bukan pecinta dan pengagum emas kalimat ini terdengar berlebihan, tapi tidak ada salah nya anda menyimak sedikit ulasan singkat kenapa emas paling layak di gunakan sebagai pelindung nilai.

Tidak Ada Counterparty Risk Dalam Emas.
Ketika Anda memegang Emas, Anda memegang Tangible Asset yang tidak tergantung pada orang lain. Tangible Asset dalam genggaman Anda ini menjadi semakin penting pada saat krisis keuangan melanda. Tanyakan pada orang yang menaruh uang di Lehman Brothers (Amerika) misalnya. Juga pada orang yang mengalami krisis finansial yang serius di negaranya, maka Anda akan tahu betapa pentingnya Tangible Asset berupa Emas ini.

Konsistensi Daya Beli.
Katakanlah harga Emas turun menjadi US$ 500/troy oz dua tahun lagi, pastilah harga komiditi yang lain seperti gandum, minyak, dsb juga ikut turun. Statistik berabad-abad (dalam Islam sudah terbukti lebih dari 14 abad) menunjukkan adanya korelasi yang nyata antara harga Emas dengan harga komoditi-komoditi yang dibutuhkan manusia. Jadi seandainya harga Emas turun, Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kemakmuran Anda, karena Anda akan tetap dapat membeli barang-barang kebutuhan Anda dengan jumlah Emas yang sama.

Tidak Tergantung Pada Keputusan Pemerintah.
Beda dengan Uang Kertas yang nilainya bergantung pada keputusan pemerintah dan birokrat masing-masing negara, Emas nilainya sama sekali tidak bergantung mereka. Dengan memegang Emas, Anda tidak perlu mencemaskan keputusan Pemerintah Anda tentang suku bunga dan sejenisnya.

Asset Yang Berada Di Luar Sistem Perbankan.
Dengan Emas Anda berkesempatan untuk memiliki aset yang di luar pengaruh sistem perbankan sama sekali. Kita tahu bahwa perbankan di seluruh dunia tanpa terkecuali negara maju sekalipun selalu dihantui krisis dari waktu ke waktu. Dengan Emas Anda akan terbebas dari pusaran krisis perbankan yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja.

Jika anda ingin mengubah investasi anda, klik disini ...!

Emas Sebagai Pelindung Nilai Asset

Masihkah teringat saat kita kecil dulu yang pernah tinggal di desa. Di saat perbankan belum merambah sampai ke pelosok desa, kita sering mendengar dan mengetahui bahwa kakek-nenek atau orang tua memiliki simpanan emas baik dalam bentuk perhiasan maupun emas batangan.
Simpanan tersebut seringkali mereka jual untuk membiayai sekolah anak cucu mereka hingga perguruan tinggi. Pernahkah kita berpikir, untuk apa mereka menyimpan aset/harta dalam bentuk emas dan mengapa mereka membeli emas untuk mencari keuntungan?

Mungkin sebagian masyarakat juga belum berpikir mengapa harga emas senantiasa selalu naik yang diikuti dengan peningkatan harga barang-barang lainnya (inflation effect). Tidak pernahkah terpikirkan oleh kita mengapa harga emas seolah-olah mengikuti nilai uang (value of money)? Mengapa pula emas tidak mengalami depresiasi (berkurang nilainya karena umur dan fungsinya) seperti asset kekayaan lainnya, dan tidak berkurang nilainya karena waktu? Sadar atau tidak, yang pasti orang tua kita telah melakukan proteksi atas nilai kekayaannya yang mereka miliki sebagai bentuk antisipasi dalam kebutuhan masa datang.

Mereka telah melakukan tindakan lindung nilai (hedging) secara sederhana. Emas sebagai sarana lindung nilai ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang tua kita, saat inipun emas masih menjadi salah satu bagian dari portofolio aset dari para pengelola dana global (hedge fund). Komoditas emas dianggap sebagai aset yang terbebas dari risiko inflasi, sehingga bila terdapat indikasi akan adanya kenaikan laju inflasi atau kondisi perekonomian tidak menunjukkan pertumbuhan, maka para pengelola dana global itu akan melakukan pemindahan portofolio mereka dengan memborong emas sebagaimana mereka lakukan saat ini dimana perekonomian global sedang lesu setelah dipicu kredit macet perumahan tingkat bawah di negeri paman sam dan kenaikan harga minyak dunia.

Sebenarnya sebagai sarana lindung nilai secara konvensional selain emas, juga seringkali mereka terapkan pada beberapa aset lain yang mereka miliki. Pilihan tersebut sangat tergantung dengan karakter pemilik dana, karena setiap pilihan akan mengubah risiko yang dihadapi. Seperti halnya tanah, yang juga mengalami penyesuaian terhadap kenaikan harga barang (inflasi). Namun, aset ini memiliki risiko yang berbeda dengan emas. Emas pasti lebih mudah dalam menjualnya, sementara tanah tidaklah demikian. Dalam pengertian lain emas itu lebih likuid dari pada tanah. Kenaikkan harga tanah relatif lebih lambat dari pada emas. Penjualan dan kenaikan harga juga tergantung lokasi dan kebijakan tata ruang yang ditentukan pemerintah (RUTR). Ini tentunya menjadi suatu risiko yang berbeda dengan emas. Emas lebih berisiko dalam hal soal keamanan karena lebih mudah hilang karena dicuri, dan ini menjadi risiko tersendiri bagi penyimpan emas itu. Persepsi yang berbeda terhadap risiko juga akan membuat keputusan yang berbeda pula dalam pilihan berinvestasi. Namun, lindung nilai atas emas hanya sebagai upaya untuk meminimalisasi kerugian atas risiko perubahan harga atau inflasi. Sementara itu, terhadap resiko lainnya mungkin saja masih ada ketika pemilik dana membeli emas. Namun demikian terdapat kemungkinan pemilik dana akan terbebas atas risiko penurunan nilai akibat kenaikan harga secara umum akibat adanya inflasi. Ingin investasi emas murni ...? Klik disini ...!

Jumat, 05 Maret 2010

Investasi Terbaik nan Abadi

Tahukah Anda bahwa menabung emas itu sangat menguntungkan?

Harga emas dari waktu ke waktu selalu naik walaupun kadang-kadang sempat turun. Namun apakah Anda masih ingat harga emas d tahun 1996 masih berkisar Rp. 26 ribu per gram sedangkan harga sekarang sudah mencapai Rp. 320 ribu per gram. Berapakah kenaikannya? Sungguh kenaikan yang sangat fantastis bukan?

Menabung adalah budaya masyarakat kita, namun untuk menabung emas masih sebagian kecil masyarakat kita yang melaksanakan. Keuntungan menabung emas adalah harganya yang secara jangka panjang selalu naik, tidak tergerus inflasi seperti uang rupiah.

Bahkan emas dinilai sebagai NILAI INFLASI NOL. Kenapa bisa seperti itu, kita bisa ilustrasikan ke dalam satu kasus tentang dinar yang ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Harga seekor kambing gemuk adalah 1 Dinar Emas atau setara dengan 4,25 gram emas 22 karat.

Zaman sekarang pun tetap sama, kambing yang bagus dan gemuk sekitar 1.2 sd 1.7 juta atau setara dengan harga koin Dinar Emas yang saat ini 1 koin Dinar Emas seharga Rp 1.3 juta.

Harga emas pun mengalami kenaikan rata-rata sekitar 20%-30% bahkan lebih. Tapi sebetulnya bukan harga emas yang naik, nilainya tetap saja segitu, namun nilai uang yang terus turun jadi seolah-olah emas yang naik.

Oleh karena itu, mulailah dari sekarang kita sudah memikirkan kembali untuk menabung emas sejak dini. Gimana caranya, klik disini !